Perupa Misbach Tamrin menyoroti nasib pelukis-pelukis Kalimantan Selatan yang (mati) atau wafat muda.
“Dimulai dari guru saya, Sholihin, yang meninggal pada usia 36 tahun,” kata Misbach, di sela acara Banjarmasin Art Week (BAW), Sabtu (6/9/2025).
Menurutnya, perupa modern lainnya, terutama yang hidup dan berkarya di era 1980-an hingga 2000-an, seperti Adrian Karnadi, Zulian Rifani, Sulistyono dan lain-lain.
Dibandingkan dengan dirinya, yang kini berusia 84 tahun, mereka rata-rata meninggal tak sampai usia 50 tahun atau baru melewati masa setengah abad.
“Yang demikian itu bagi saya adalah fenomena menarik. Apalagi jika dikaitkan dengan jejak karya mereka yang relatif banyak dan mewarnai dinamika kesenirupaan di Kalsel,” ujar Misbach.
Hidup singkat bagi seniman bukanlah suatu masalah

Ungkapan “Vita brevis ars longa“, hidup singkat namun seni abadi, sering dikutip dalam konteks ini. Di mana usia atau waktu hidup tak sekadar angka jika dibandingkan intensitas berkarya yang menghasilkan kuantitas, terlebih lagi soal kualitas karya atau hidup mereka.
“Kualitas” atau standar hidup yang demikian merupakan inspirasi bagi seniman kreatif. (wln)