PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan kinerja keuangan semester I tahun 2025, mencerminkan ketangguhan dalam melakukan pemulihan kinerja untuk dapat mempertahankan marjin jangka panjang.
SIDO berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp1,83 triliun pada Semester I 2025, mengalami penurunan sebesar 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba bersih tercatat sebesar Rp600 miliar, turun tipis 1 persen secara tahunan, namun marjin laba bersih meningkat menjadi 33 persen, dari sebelumnya 32 persen di periode yang sama tahun lalu.
Capaian ini dapat diraih meskipun di tengah-tengah pelemahan konsumsi rumah tangga serta kondisi makroekonomi yang kurang baik.
Laba operasional tercatat sebesar Rp746 miliar, dengan marjin operasional meningkat menjadi 41 persen, dari sebelumnya 40 persen pada tahun lalu.
Kinerja ini didorong oleh disiplin dalam menerapkan strategi pemasaran yang memprioritaskan inisiatif dengan tingkat pengembalian tinggi menyasar millennial dan Gen-Z.
Direktur SIDO Budiyanto menyebutkan ekspansi internasional menjadi pilar struktural utama untuk pertumbuhan jangka panjang, didukung oleh strategi lokalisasi dan penyesuaian regulasi di pasar tujuan.
Penjualan ekspor melanjutkan tren positif dengan pertumbuhan 17 persen secara tahunan, kini berkontribusi 10 persen terhadap total pendapatan, naik signifikan dari 7 persen pada FY24.
Pertumbuhan ini didorong oleh pasar strategis seperti Nigeria, Malaysia, dan Filipina, dengan ketersediaan produk yang kini menjangkau lebih dari 30 negara.
“Inovasi tetap menjadi motor pertumbuhan, dengan peluncuran 4 produk dan varian baru di Semester I 2025: Sido Muncul Natural Vitamin D3+K2, Anak Sehat Susu, Sido Muncul Natural Sari Daun Salam, dan Sido Muncul Tentrem Teh Tarik,” katanya, dalam acara Public Expose Live, Kamis (11/9/2025).
Posisi kas SIDO tetap kuat di Rp624 miliar per 30 Juni 2025, meskipun telah melakukan pengembalian modal kepada pemegang saham melalui dividen final sebesar Rp630 miliar dan pembelian kembali saham (buyback) sebesar Rp116 miliar selama periode tersebut. Perseroan mempertahankan posisi neraca tanpa utang.
“Ke depan, SIDO berada di jalur yang tepat untuk mencapai panduan kinerja FY25 dengan pertumbuhan penjualan dan laba bersih kurang lebih sebesar 5 persen, yang ditopang oleh penetrasi pasar yang masih belum optimal, ekspansi di pasar internasional, dan portofolio produk yang relevan untuk generasi muda,” pungkasnya. YCM
Sumber : VOI