Nama H Khairul Umam atau yang akrab disapa Haji Her dikenal luas di kalangan petani tembakau Madura.
Ia bukan hanya pengusaha sukses, tapi juga motor perubahan yang mengubah wajah tata niaga tembakau di pulau garam.
Melalui perannya sebagai Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM) dan kiprahnya lewat PT Bawang Mas Group, Haji Her membuat pola baru dengan memotong rantai tengkulak dan menghadirkan harga lebih adil bagi petani.
Langkah ini mendapat sambutan positif dari petani. Dalam praktiknya, P4TM membeli tembakau dengan harga dasar Rp 35.000-45.000 per kilogram, tanpa pengambilan sampel yang merugikan petani.
Tak hanya memangkas rantai distribusi, Haji Her juga menata sistem harga berdasarkan kualitas tembakau atau grade.
Pada pembukaan musim pembelian tahun 2025, ia bahkan menetapkan harga tembakau grade A+ hingga Rp 75.000 per kilogram.
Langkah yang dilakukan Haji Her bukan sekadar bentuk kedermawanan. Ia melakukan langkah ini sebagai pemberdayaan ekonomi jangka panjang bagi petani Madura.
Melalui P4TM, ia juga mendorong adanya regulasi tata niaga tembakau yang lebih berpihak pada petani.
Haji Her bahkan sempat meminta DPR RI memperjuangkan RUU Komoditas Strategis Perkebunan agar petani tembakau Madura memiliki perlindungan hukum yang jelas.
Perubahan sistem ini membawa dampak nyata. Petani kini bisa menjual hasil panen dengan harga yang lebih baik, tanpa potongan dari tengkulak. Mereka juga mendapatkan transparansi dalam penentuan kualitas tembakau.
Sumber : detik. Haji Her. Foto: Akhmad Zaini Zen
