Aplikasi ojek online (ojol) di Indonesia tak semuanya berjalan mulus. Ada juga yang bangkrut imbas tak bisa bersaing dengan para kompetitor.
Bahkan, perusahaan kenamaan Uber juga tak sanggup bersaing dengan nama-nama besar di tanah air. Pemain besar asal San Francisco, AS itu akhirnya angkat kaki dari Indonesia.
Selain Uber, ada beberapa aplikasi ojol lain yang gulung tikar. Anda mungkin menjadi salah satu pengguna layanan tersebut.
Mengutip CNBC Indonesia, berikut daftar 7 aplikasi ojol di Indonesia yang bangkrut:
1. Uber
Perusahaan ini angkat kaki dari Indonesia dan di Asia Tenggara lainnya pada 2018 lalu. Mereka menjual seluruh bisnisnya kepada Grab.
Pada akhirnya, mitra Uber beralih menjadi pengemudi Grab. Bahkan, tak sedikit yang menjadi driver Gojek.
2. Call Jack
Call Jack adalah salah satu aplikasi ojol asal Yogyakarta. Layanan yang diberikan perusahaan lokal ini tak jauh beda dengan Gojek dan Grab.
Ada dua opsi layanan, yakni Call Jack dan O’Jack. Sayang, eksistensi aplikasi ini sudah tak terdengar lagi.
3. Ojekkoe
Ada juga Ojekkoe yang gulung tikar. Padahal, perusahaan ini sempat mempekerjakan 500 orang mitra pengemudi.
Perilisan Ojekkoe merupakan bagian dari tugas akhir pendirinya, yakni Katon Muchtar. Saat masih beroperasi, layanan mereka mematok tarif Rp2.500 per harinya.
4. LadyJek
LadyJek sempat menjadi pusat perhatian karena merupakan ojek online dengan pengemudi dan melayani penumpang wanita.
Aplikasi ojol ini pernah mempekerjakan hampir 3.300 pengemudi. Sayang, mereka harus gulung tikar karena masalah modal.
5. TopJek
TopJek pernah aktif perang harga dengan memberikan tarif murah meski tanpa promo. Bahkan, layanan ini punya fitur unggulan bernama chat room, di mana kala itu belum dimiliki pesaingnya.
Aplikasi ojol ini juga membatasi pengemudinya dengan seleksi ketat sekitar 10 ribu orang. Meski terlihat menjanjikan, faktanya Topjek tak sanggup bertahan.
6. Blujek
Blujek sempat menjadi saingan Gojek dan Grab. Padahal, Blujek memiliki armada cukup besar saat itu dengan ciri khas berwarna biru.
7. OjekArgo
Layanan ini sudah tidak aktif sejak 2017 lalu. Kala itu, pelanggan yang butuh layanan ride hailing cukup menginstal aplikasi tanpa perlu mendaftarkan diri atau membuat akun di aplikasi.
Source : CNN Indonesia