Pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi bukti bahwa Pemerintah tengah mempersiapkan kota masa depan untuk pemerataan pembangunan Indonesia.
Percepatan pembangunan yang dikebut oleh daerah di sekitarnya mulai memantaskan kedudukannya sebagai penyangga utama IKN, mulai dari ketersediaan bandara serta pelabuhan yang memadai, pendidikan yang bertaraf internasional, rumah sakit rujukan, hingga iklim investasi yang kian pro-pertumbuhan.
Ibu Kota Nusantara, dengan geliat pembangunannya, tentu tak lepas dari sejarah panjang Bumi Etam, sebutan Kalimantan Timur. Tanah Kalimantan Timur yang merupakan wilayah dengan peradaban tertua di bumi Nusantara seakan mengisyaratkan bahwa ibu kota negara telah kembali kepada indungnya.
Buku “Historipedia Kalimantan Timur: Dari Kudungga, Samarinda hingga Ibu Kota Nusantara” menjelaskan sejarah Bumi Etam dengan beragam seluk beluknya, bermula dari peradaban tertuanya, hubungan antarkerajaan Nusantara, penggambaran kota penting yang menjadi sentra pelabuhan dagang masyarakatnya, hingga benang merah yang merajut sejarah daerah pada kedudukan IKN.
Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan sejarah yang luar biasa. Namun, narasi sejarah Kalimantan Timur masih kurang terekspos ke publik. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kurangnya bahan bacaan dan ajar tentang sejarah Bumi Etam, sedari level sekolah.
Untuk menjawab persoalan tersebut, Muhammad Sarip dan Nanda Puspita Sheilla, dua penulis muda asli Kalimantan Timur, meluncurkan buku ini sebagai kumpulan informasi dan pengetahuan bidang sejarah dalam lokalitas Kalimantan Timur.
Berbeda dengan buku-buku sejarah lokal Kalimantan Timur sebelumnya, buku ini disusun sebagai kumpulan informasi dan pengetahuan atau ensiklopedia. Hal ini dilakukan agar buku ini lebih mudah dipahami oleh pembaca lintas generasi, mulai dari Generasi Y, Generasi Z, hingga Generasi Alfa.
Buku dengan ketebalan 144 halaman ini dibagi dalam empat kategori, yaitu aneka peristiwa, sejarah Samarinda sebagai jantung Kalimantan Timur, histori Ibu Kota Nusantara, hingga profil tokoh penting dalam hikayat peradabannya di Bumi Etam.
Dalam buku terbitan lokal Samarinda, RV Pustaka Horizon ini, Sarip dan Sheilla menggunakan gaya penulisan yang ringan.
“Kami sengaja menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca umum. Hal ini membuat buku ini menjadi bacaan yang menyenangkan sekaligus informatif,” kata Sheilla pada bedah bukunya di Gedung Masjaya Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur.
Jejak Kudungga hingga Ibu Kota Nusantara
Buku “Historipedia Kalimantan Timur” dimulai dengan mengulas tentang sejarah awal Kalimantan Timur, dimulai dari masa prasejarah hingga masa kerajaan.
Dalam bab ini, Sarip dan Sheilla membahas tentang berbagai peninggalan sejarah yang ditemukan di Kalimantan Timur, seperti situs Candi Agung di Muara Kaman, Situs Megalitik di Sungai Kelay, dan Situs Trowulan di Kutai Lama.
Pada bab selanjutnya, buku ini mengulas tentang sejarah Kota Samarinda. Sarip dan Sheilla membahas tentang sejarah awal berdirinya Samarinda, perkembangan kota Samarinda dari masa ke masa, hingga peran Samarinda dalam sejarah Kalimantan Timur.
Bab ketiga buku ini mengulas tentang sejarah pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur. Sarip dan Sheilla membahas tentang berbagai aspek pembangunan ibu kota baru, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga dampak yang diharapkan dari pembangunan ibu kota baru.
Pada bab berikutnya, buku ini mengulas tentang profil tokoh-tokoh penting dalam sejarah Kalimantan Timur. Sarip dan Sheilla membahas tentang tokoh-tokoh yang memiliki peran penting dalam perkembangan Kalimantan Timur, mulai dari raja-raja, tokoh agama, hingga tokoh perjuangan.
Pada bab terakhir, penulis merajut sejarah -sejarah Kalimantan Timur dengan mengaitkannya pada konstruksi IKN Nusantara dalam memperkukuh kedudukannya sebagai kota mitra, serta menjelaskan masa depan ibu kota Indonesia baru dengan konsep Forest City.
Penulis Sarip sendiri sebelumnya telah menghasilkan beberapa karya yang menceritakan sejarah-sejarah peristiwa dan kebudayaan Kalimantan Timur. Beberapa buku yang telah ia hasilkan, antara lain, “Samarinda Tempo Doeloe”, “Sejarah Martapura dalam Literasi Sejarah Kutai”, “Sungai Mahakam dalam Arus Sejartah dan Budaya Samarinda”, “Perang di Samarinda: Sejarah Perjuangan Indonesia Merdeka di Ibu Kota Kalimantan Timur”, dan buku berjudul “Histori Kutai: Peradaban Nusantara di Timur Kalimantan dari Zaman Mulawarman hingga Era Republik”.
Tanggapan dari OIKN
Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Myrna A Safitri, mengapresiasi buku Historipedia Kalimantan Timur karya Muhammad Sarip dan Nanda Puspita Sheilla. Buku tersebut dinilai menarik karena menyajikan informasi awal mengenai sejarah Kalimantan Timur, termasuk sejarah IKN.
“Buku ini menjadi salah satu sumber bagi orang yang ingin tahu secara cepat tentang sejarah Kalimantan Timur,” kata Myrna.
Namun, Myrna juga mengingatkan bahwa buku tersebut perlu disempurnakan. “Perlu dilakukan koreksi bila diperlukan dan juga diperlukan pendalaman,” ujarnya.
Menurut Myrna, sejarah Kalimantan Timur dan sejarah IKN perlu terkait. Hal ini terlihat dari salah satu bagian buku yang membahas mengenai UKM.
IKN adalah bagian dari sejarah Kalimantan Timur. Pemerintah Kalimantan Timur dan Otorita IKN melihat bahwa IKN harus tumbuh dan berkembang bersama-sama dan saling menguatkan.
Selain itu, buku Historipedia Kalimantan Timur menerangkan informasi tentang alasan Kalimantan Timur dipilih sebagai lokasi pembangunan IKN. Buku tersebut juga membahas aspek sosiokultural dan lingkungan yang berkaitan dengan pembangunan IKN.
“Buku ini mencoba membantu menafsirkan bagaimana pembangunan Forest City yang ada di IKN,” kata Myrna.
Potensi meningkatkan literasi sejarah
Buku “Historipedia Kalimantan Timur” memiliki potensi untuk meningkatkan literasi sejarah di Kalim”Historipedia Kalimantan Timur: Dari Kudungga, Samarinda hingga Ibu Kota Nusantara” antan Timur. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya mengulas berbagai peristiwa penting dalam sejarah Kalimantan Timur, mulai dari masa prasejarah hingga masa kini. Hal ini dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang sejarah Bumi Etam.
Buku ini bak ikhtisar dari karya- karya Muhammad Sarip tentang Kalimantan Timur. Sebuah pengantar yang cukup dijadikan referensi bagi orang- orang yang ingin mengenal lebih dekat dengan Kalimantan Timur.
Dengan potensi yang dimilikinya, buku “Historipedia Kalimantan Timur” dapat menjadi kontribusi nyata bagi upaya peningkatan literasi sejarah di Kalimantan Timur.
Penulis pun berkolaborasi dengan perpustakaan daerah untuk mengenalkan buku ini kepada masyarakat Kalimantan Timur, dari kalangan siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Source : Antara