Akuisisi sayap e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Tokopedia oleh TikTok akhirnya rampung pada 31 Januari 2024.
Michael Filbery Research Analyst PT Sinarmas Sekuritas, transaksi ini akan menguntungkan GOTO sebagai korporasi serta pemegang sahamnya. Pasalnya, Tokopedia akan mendapatkan dana segar hingga US$1,5 miliar atau Rp23,25 triliun.
Dana tersebut akan bisa digunakan Tokopedia dalam percepatan profitabilitas maupun berkompetisi dengan e-commerce lainnya.
“Sekilas memang porsi saham GOTO di Tokopedia turun menjadi 24,99% dan banyak yang mengaitkan dengan valuasi Tokopedia kemurahan. Tapi jangan lupa ada skema non-dilutive dalam transaksi ini. Kalau TikTok suntik modal bahkan lebih banyak dari sebelumnya, kepemilikan GOTO akan tetap 24,99%,” ujarnya.
Menurut dia, skema non-dilutive ini dimasukan karena pasti memiliki tujuan pada masa depan. Misalnya ada rencana untuk injeksi modal lagi oleh TikTok ke Tokopedia pada masa depan.
“Ketika injeksi modal dilakukan lagi oleh TikTok, otomatis valuasi Tokopedia akan naik. Namun, kepemilikan GOTO akan tetap 24,99% meski tidak menyuntik modal yang sama,” ujarnya.
Keuntungan berikutnya adalah GOTO terhindari dari risiko kompetisi yang ketat antar sesama e-commerce. Pasalnya, keuangan Tokopedia termasuk beban dan pendapatan, tak lagi terkonsolidasi di GOTO, melainkan di TikTok.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli mengatakan kontribusi beban Tokopedia ke cukup besar mempengaruhi keuangan GOTO. “Kalau misal [kontribusi Tokopedia] itu hilang, bebannya otomatis juga hilang banyak,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, GOTO akan tetap mendapatkan pendapatan dari gabungan Tokopedia dan Tiktok shop. Pendapatan tersebut berasal dari service fee dari setiap gross merchandise value (GMV) yang dihasilkan oleh “New Tokopedia”. Jumlah service fee yang diraih diprediksi tidak kurang dari Rp675 miliar pertahun. Biaya ini akan dibayarkan oleh Tokopedia setiap kuartalan dan akan masuk ke pendapatan GOTO.
Atas dasar tersebut, Rusli menyatakan kemitraan TikTok dan Tokopedia dapat mempercepat GOTO mencapai target laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) positif. “Dulunya mungkin prediksi kita itu [EBITDA keuangan GOTO] pertengahan tahun 2024 baru positif, tapi dengan ini rasanya lebih cepat lagi sebetulnya,” kata Rusli.
Adjusted EBITDA adalah laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) disesuaikan dengan mengecualikan hitungan dari pendapatan yang tidak berkelanjutan (non-recurring), tidak biasa, dan hanya satu waktu. Hitungan adjusted EBITDA lumrah digunakan untuk membandingkan beberapa perusahaan yang bisnisnya beragam tetapi berada di industri yang sama.
Source : CNBC Indonesia