Lazimnya kawasan perekonomian tempat persinggahan duit, tak sepi dari cerita kekerasan.
Begitu juga di Pasar Lama Banjarmasin. Pasar Lama adalah pasar tradisional yang terbentuk sejak zaman penjajahan Belanda ratusan tahun silam.
Ada gula ada semut. Preman dan penjahat pun melirik pasar. Khususnya mengincar pemilik toko-toko yang tiap hari mengumpulkan duit hasil penjualan.
Pemilik toko pun tak kurang akal. Sebagai perisai keamanan mereka menggandeng tokoh warga pasar yang punya kharisma untuk melindungi diri dan usahanya dari gangguan pemerasan.
Asmuni bin Tulani, dialah pelindung dan pendekar Pasar Lama era 80-90 an.
Karena perlindungan itu pemilik toko aman berusaha. Soalnya pengganggu segan berurusan dengan sang tokoh yang dikenal pendekar silat bukan kaleng-kaleng.
Pernah ada orang luar yang mencoba mengacau keamanan Pasar Lama dibikin tak berkutik oleh kelihaian permainan silat Cimpedeh Asmuni.
Orangtua Asmuni, Tulani, di era sebelumnya, mengalami ancaman yang lebih “gila” lagi. Kampung Pasar Lama pernah diserang orang luar, yang datang berombongan dalam jumlah puluhan, lengkap dengan persenjataan di tangan.
Sendirian turun menghadapi, Tulani diceritakan bisa meremukkan kayu dengan tangannya. Melihat itu tak seorang penyerang pun yang punya nyali maju mendekat. Rencana mengobrak-abrik Pasar Lama pun batal. BA