Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan piutang pembiayaan multifinance per Maret 2024 naik 12,17% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 488,52 triliun.

Bila dibandingkan dengan Maret 2023, pertumbuhan pada bulan ketiga tahun ini lebih rendah. Per Maret 2023 piutang pembiayaan multifinance tumbuh 16,35% yoy menjadi Rp 435,53 triliun.

Di tengah melambatnya pertumbuhan piutang pembiayaan, risiko pembiayaan bermasalah multifinance naik. Rasio pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing (NPF) naik 8 bps secara tahunan menjadi 2,45% dan rasio NPF net 9 bps menjadi 0,70%.

Kendati demikian Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan bahwa profil risiko multifinance masih terjaga.

“Gearing ratio perusahaan pembiayaan 2,30 kali (Maret 2024), di Februari lalu 2,22 kali jauh di bawah batas maksimum 10 kali pertumbuhan,” katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK April 2024, Senin (13/5/2024).

Sementara itu, penjualan mobil secara nasional kembali ambles pada April 2024. Hal ini masih mengikuti tren penjualan mobil di awal tahun masih suram.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil pada April lalu total wholesales yang dicetak para pabrikan sebanyak 48.637 unit, turun 34,9% dibanding bulan yang sama tahun lalu yang mencapai 74.724 unit.

Pun sepanjang tahun ini, hingga April 2024, total wholesales yang dibukukan seluruh pabrikan mobil 263.706 unit, turun jauh dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 341.582 unit.

Pada periode yang sama, penjualan motor domestik per April 2024 naik 18,29% yoy menjadi 419.136 unit. Akan tetapi secara akumulasi, penjualan domestik roda dua Januari-April 2024 turun 1,11% yoy menjadi 2.154.226 unit.

Source : CNBC Indonesia