Memiliki uang melimpah dari bisnis yang cukup besar rupanya tak membuat bos Nvidia, Jensen Huang, merasa tenang.
Manusia berharta Rp1.700 triliun itu justru mengaku bangun tidur selalu gelisah, alih-alih bahagia.
Mengapa demikian?
Huang bercerita selama memimpin Nvidia dari tahun 1990-an perasaan gelisah selalu datang setiap kali bangun tidur.
Hal ini terjadi karena dirinya takut bangkrut. Tentu kalau bangkrut segala hal yang dimiliki bakal hilang.
“Rasa bangga dan percaya gak ada di diri saya setelah bangun. Malah, saya bangun dengan rasa khawatir dan prihatin,” ungkap Huang dalam acara KTT DealBook New York Times 2023 silam, dikutip Insider, Senin (22/7/2024).
Perasaan tersebut tentu saja dapat dimaklumi. Jika melihat sejarah kehidupan Huang, maka diketahui bahwa kebangkrutan selalu menyertai dalam setiap langkah bisnis. Saat awal merintis bisnis di dekade 1990-an, misalnya, dia tercatat pernah hampir bangkrut.
Saat itu dia hampir kehilangan uang triliunan rupiah saat gagal menghitung perhitungan bisnis. Kondisi ini lantas membuat Huang punya pengalaman traumatis atas kebangkrutan. Hal itu terus dirasakan sampai sekarang sebab terlebih Nvidia punya banyak pesaing dari industri perusahaan semikonduktor.
“Saat membangun perusahaan, saya kesulitan. Apalagi pernah mengalami kebangkrutan beberapa kali, perasaan itu gak bisa hilang,” katanya.
Meski begitu, ketakutan Huang tersebut dibarengi juga oleh kerja keras mempertahankan perusahaan. Tentu saja kalau bisnisnya bangkrut, maka semua hal yang dimiliki bakal lenyap. Tak heran, sembari berkelakar, dirinya bak superhero yang baru menyelamatkan nyawa orang saat sepulang kerja.
“Saat pulang ke rumah, saya memberitahu istri kalau telah menyelamatkan perusahaan hari ini,” ujar Huang.
Di usia yang tak lagi muda, Huang dikenal sebagai pengusaha yang bekerja keras kendati sudah berada di titik tertinggi. Dia belum berniat menyerahkan tampuk kekuasaan kepada orang lain. Kepada Financial Times, dia bercerita kerja selama 14 jam sehari.
Setiap harinya, dia pergi ke kantor pukul 6 pagi dan selesai jam 8 malam. Aktivitas ini dilakukan juga di hari libur. Hanya saja durasinya berbeda.
Pria asal Taiwan itu juga mengaku untuk menggapai cita-cita besar maka dibutuhkan perjuangan dan penderitaan yang tak kecil. Tujuannya supaya setiap orang bisa menghargai apa yang kita lakukan selama ini.
“Saya mencoba menghabiskan waktu sebanyak yang saya bisa, pada hal-hal yang saya yakini akan mempunyai pengaruh jangka panjang pada perusahaan kami,” ungkap miliarder AS itu ke CNBC Make It.
Namun, terkadang bayang-bayang akan kebangkrutan membuat selalu overthinking soal pekerjaan, meskipun saat sedang liburan atau aktivitas lain. Mengutip CNBC Make It, dia bercerita kalau pikirannya tertinggal di kantor. Maksudnya, saat sedang nonton bioskop dia malah memikirkan pekerjaan.
“Saya kerja dari setelah bangun tidur sampai ingin tidur. Ini terjadi selama 7 hari non-stop. Malah saat saya gak kerja, saya berpikir untuk kerja. Saat menonton film di bioskop, saya gak mikirin film, tapi malah memusingkan pekerjaan,” kata Huang.
Pada akhirnya, upaya tak kenal lelah Huang tersebut setidaknya masih membuahkan hasil. Sampai saat ini, Nvidia menjadi juara di industri semikondutor. Dengan valuasi mencapai US$ 1,9 triliun, Nvidia sukses masuk 5 perusahaan terbesar di dunia.
Source : CNBC Indonesia