Minggu, 6 Oktober 2024. Jam menunjuk angka 15.43 Wita lepas waktu Ashar. Cahaya matahari lagi sangar-sangarnya menyergap kulit dan wajah.
Delapan buah sepeda motor terparkir di depan halaman Langgar Baiturrahman Panggalaman RT 08, Kertak Hanyar Kabupaten Banjar.
Beberapa kendaraan lagi parkir di sepanjang sungai kecil di tepian persawahan. Di beberapa titik terpasang tulisan dilarang memancing.
“Kawat unjunnya pagat (Mata pancingnya putus),” ujar Anang, warga Kelayan Banjarmasin Selatan yang tengah membetulkan peralatan pancingnya.
Sekian jam di lokasi sungai dekat persawahan ia baru memperoleh 7 ekor papuyu (ikan betok).
“Cari hiburan, mamair (memancing ikan gabus),” ujar pemancing lain yang mengaku tinggal di kawasan belakang Pasar Hanyar (Pasar Sentra Antasari) Kota Banjarmasin.
Terik sengatan matahari tak menyurutkan semangat puluhan paunjunan (pemancing ikan).
Mereka sabar menunggu hingga umpan dimangsa ikan. Payung dan penutup kepala berguna sekali untuk menahan panas terik.
“Kalau tidak ada kerjaan, saya akan kembali. Maunjun itu hobi,” kata Anang, sehari-hari sopir pick up serabutan mengantar barang ke Provinsi Kalteng.
Menjelang senja Magrib, rombongan pemancing itu pun satu-persatu membubarkan diri. Mereka akan kembali jika ada panggilan hati. YCM