Kisruh soal gas melon tabung elpiji 3 kg belum selesai. Harganya masih meroket di luar batas kewajaran.
Di wilayah Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan, gas melon diperdagangkan di kisaran Rp40.000 hingga Rp45.000 per tabung.
Beberapa pengecer di Desa Semangat Dalam, Alalak memajang 1-2 tabung gas di depan kios mereka. “Harga gas Rp42.500,” ujar seorang pengecer, Minggu (9/2/2025).
Pengecer lain menjual gas elpiji subsidi untuk rakyat miskin itu dengan harga Rp45.000, itu pun tersedia dalam jumlah terbatas.
Seorang pria nampak memborong beberapa tabung sekaligus. “Dua biji ya,” katanya ke penjual yang mengecer gas melon seharga Rp40.000 per tabung.
Pria berperawakan agak gemuk itu sebelumnya “memburu” dan berusaha mengumpulkan gas melon dari para pengecer gas elpiji yang berjualan di sepanjang jalan Pasar Semangat Dalam.
Kisruh gas melon bermula dari kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang mengatur (menyetop) distribusi penjualan di tingkat pengecer per 1 Februari 2025.
Aturan baru itu lantas membuat gas melon langka di pasaran. Masyarakat pun kesulitan mendapatkan gas elpiji dengan harga normal.
Kebijakan itu akhirnya dibatalkan atas perintah Presiden Prabowo Subianto pada 3 Februari 2025. AB