Perdagangan awal pekan ini dibuka dengan pelemahan menjelang rilis data uang beredar dan peresmian Danantara.
Merujuk data Refinitiv, pada perdagangan Senin hari ini (24/2/2025) pukul 09.05 WIB mata uang Garuda terpantau melemah tipis 0,06% ke posisi Rp16.310/US$.
Sementara itu, pada waktu yang bersamaan indeks dolar AS (DXY) terpantau melandai 0,42% menjadi 106,19.
Pada hari ini pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh sentimen dari dalam negeri.
Bank Indonesia (BI) akan merilis data M2 Money Supply Januari 2025, di mana sebelumnya uang beredar tumbuh 4,4% (secara tahunan/year on year). Data ini penting dalam menentukan arah kebijakan BI terkait likuiditas dan stabilitas moneter.
Uang beredar pada Januari kemungkinan besar akan turun karena masyarakat mulai mengerem konsumsi setelah menghabiskan banyak uang selama Libur Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, ada satu hal paling ditunggu investor hari ini adalah peresmian Danantara.
Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan akan meresmikan Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada hari ini Senin (24/2/2025), di Halaman Tengah Istana Kepresidenan, Jakarta.
“Peluncuran Danantara akan diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto,” terang Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana, Minggu (23/2/2025).
Yusuf menyatakan, bahwa peluncuran Danantara menandai era baru dalam transformasi pengelolaan investasi strategis negara.
Sebelumnya, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa initial funding atau pendanaan awal Danantara diproyeksi mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp326 triliun.
|CNBC Indonesia Research|