Bismillaahirrahmanirrahiem.
Hari kedua Ramadhan membawa kita semakin dalam ke dalam suasana ibadah dan ketenangan jiwa.

Setelah melewati hari pertama dengan adaptasi, kini tubuh mulai terbiasa dengan ritme puasa.

Rasa lapar dan haus tidak lagi menjadi tantangan utama, tetapi bagaimana kita menjaga hati, pikiran, dan tindakan tetap dalam kebaikan.

Ramadhan bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari amarah, prasangka buruk, serta hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa.

Hari ini menjadi kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak doa, membaca Al-Qur’an, dan meningkatkan amal kebaikan.

Ketika berbuka, kita kembali diingatkan bahwa nikmat sekecil apa pun adalah anugerah yang luar biasa.

Semoga puasa hari ini semakin menguatkan hati dan memperkokoh niat kita dalam menjalani bulan suci ini dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. (FR)